Kuntilanak diperumahan kosong

Kuntilanak di perumahan kosong. #kisahnyata Kuntilanak adalah sebangsa jin yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan selalu berpindah-pindah tempat, biasanya Kuntilanak mendiami pohon-pohon besar seperti pohon nangka,pohon Randu,pohon bambu yang lebat dan sekumpulan pohon pisang, pohon-pohon itulah yang disukai kuntilanak untuk mendiaminya serta rumah-rumah kosong yang terbengkalai. Kisah bertemu kuntilanak ini di ceritakan oleh narasumber sebut saja mas Parlan seorang tukang bakso keliling. Mas Parlan biasa mulai menjajakan baksonya sekitar jam 4 sore, pulang pun tak tentu,kadang kalau dagangan baksonya laris manis pukul 7 malam pun sudah pulang,tapi kalau dagangannya lagi sepi bisa-bisa pulang sampai jam 9 malam sampai jam 11 malam. Waktu itu hari Kamis sore seperti biasa mas Parlan mulai berangkat menjajakan baksonya keliling dari satu kampung ke kampung lain,di hari Kamis ini mas Parlan sengaja membawa stok bakso lebih banyak di bandingkan hari-hari sebelumnya. Namun harapan tinggal harapan tidak seperti biasanya hari Kamis ini pembeli agak sepi hanya satu dua orang yang membeli baksonya,di bandingkan hari-hari kemarin tapi mas Parlan tidak putus harapan,demi menafkahi anak isteri dirumah. Ia pun terus menyelusuri gerobak dorong baksonya dari satu kampung ke kampung lainnya dengan harapan baksonya lekas habis terjual dan tidak membawa sisa. Waktu telah menunjukkan pukul 21.00 malam, sedangkan stok baksonya masih banyak,sambil sekedar melepas lelah ia pun beristirahat disebuah pos ronda kampung,sambil memukul mangkok baksonya secara bertahap agar suara pukulan mangkok baksonya terdengar oleh warga sekitar di pos kamling tersebut,hanya ada 3 orang warga yang menghampiri untuk membeli seringkok baksonya. "Mas laris nih, dagangannya?", celetuk salah seorang warga yang membeli baksonya. "Boro-boro bang!,saya sudah muter-muter ke kampung satu ke kampung yang lain, hanya satu dua orang yang membeli bakso saya",ucap mas Parlan dengan nada kecewa. "Ya, mungkin lagi pada tanggung bulan kali mas!",ucap warga tersebut. "Ah..,nggk juga sih bang!, kemarin-kemarin aja lumayan dagangan saya habis",kata mas Parlan. "Ya, yang namanya usaha dagang tidak bisa di prediksi masalah habis tidaknya,itu tergantung rezeki kita masing-masing", ucap warga tersebut. "Coba aja muter-muter ke Perumahan-perumahan mas!, barangkali aza di sana banyak yang beli bakso",ucap warga tersebut memberikan saran. "Oh iya ya, saya hampir nggak ingat, terimakasih bang atas sarannya, saya mau coba muter-muter dagang ke kawasan perumahan itu",ucap mas Parlan. "Berapa mas?", ucap warga tersebut sambil menyodorkan uang sepuluh ribuan. "Tujuh ribu, saja sama Abang mah". "Kembaliannya ambil aja nggak usah di pulangin", ucap warga tersebut. "Terima kasih bang!". Lalu mas Parlan pun melangkah pergi dari pos kamling tersebut untuk menuju kawasan perumahan sambil memukul-mukulkan mangkok baksonya. Selang 15 menit kemudian mas Parlan tibalah di kawasan perumahan tersebut, perumahan C.Residence,mas Parlan mulai memasuki gerbang masuk perumahan tersebut dengan jalan utama yang lumayan bagus, dengan lampu penerangan di sisi kanan kiri jalan. Perumahan yang baru di bangun hanya beberapa Blok saja yang sudah terisi, sebagian blok yang lain masih kosong melompong belum ada yang menghuni. Setelah menyusuri blok-blok yang belum di huni,namun tiba-tiba sekelebatan angin berhembus kencang menerpa wajahnya, hidungnya mencium aroma yang tak asing lagi yaitu aroma bunga melati yang baru mekar. Setelah celingak-celinguk kesana kemari mencari sumber aroma melati,tapi tidak ada satupun tanaman melati di area tersebut,selang beberapa lama kemudian tercium bau bangkai yang menusuk hidung,mas Parlan tidak memperdulikan bau-bauan yang tercium dihidungnya,ia tetap mendorong gerobaknya baksonya menuju Blok-blok perumahan yang sudah terisi. Alhamdulillah di blok perumahan tersebut yang sudah terisi ada 5 orang pembeli,sampai blok-blok perumahan berikutnya. Dengan hati yang gembira dan dirasa dagangan baksonya lumayan tinggal sedikit lagi habis ia pun mendorong gerobak baksonya meninggalkan area perumahan tersebut untuk kembali pulang. Setelah sampai di area yang tadi ia mencium bau aroma melati dan bau bangkai tiba-tiba bulu kuduknya merinding, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara memanggil untuk membeli baksonya. "Mas,,, bakso,,,", terdengar suaranya agak parau dan bineung,suara memanggil terdengar sampai 3x. Mas Parlan pun menghentikan langkahnya ia pun celingak-celinguk ke kanan ke kiri, yang ada hanya di sisi kanan kirinya hanya rumah kosong yang gelap yang belum di tempati. Ia pun mencoba menoleh kebelakang, terlihat dari jarak 50 meter ia berhenti, terlihat sesosok wanita berambut panjang menutupi seluruh wajahnya dan berbaju putih lusuh panjang sampai menutupi kaki sosok tersebut,sosok tersebut berdiri di salah satu rumah yang belum dihuni disamping depan rumah tersebut. Saking takutnya mas Parlan mendorong gerobaknya tergesa-gesa, tanpa menghiraukan air rebusan bertumpahan,selang beberapa menit mas Parlan tiba di gerbang pintu masuk perumahan tersebut,ia pun bernafas lega dan mengatur nafas dalam-dalam sambil beristirahat di pos satpam dekat gerbang masuk perumahan tersebut. Lalu seorang satpam yang kebetulan tugas jaga di perumahan tersebut menghampiri mas Parlan. "Ada apa mas!,kok nafasnya ngos-ngosan gitu seperti habis dikejar anjing galak",kata satpam tersebut. "Anu pak!, tadi saya melihat sosok wanita berambut panjang serta memakai baju putih panjang menutupi seluruh bagian mata kakinya", jawab mas Parlan dengan nafas masih terengah-engah, sambil menunjuk dimana ia melihat sosok tersebut. "Ooh..., yang dekat lampu penerangan tiang listrik itu ya mas?", ucap satpam tersebut. "Lho kok, bapak tahu", ucap mas Parlan sambil terkejut. "Ya, saya juga pernah melihat penampakan sosok wanita berambut panjang itu", kata satpam tersebut,lalu satpam tersebut kembali menjelaskan. "Tapi nggak apa-apa mas!,dia nggak mengganggu dia ingin menunjukkan eksistensinya aja, karena seringnya saya melihat penampakan tersebut bagi saya tidak aneh lagi", ucap satpam tersebut,lalu satpam tersebut melanjutkan kembali ceritanya... "Dulu sebelum perumahan ini di bangun,dulunya tanah di sini itu area persawahan dan tepat di dekat tiang listrik itu ada sebuah pohon Randu dan pohon mangga,di dekat persawahan itu dulunya banyak pepohonan", kata satpam tersebut menjelaskan. "Rumahnya dimana mas!,apa sering dagang bakso ke perumahan ini?, tanya satpam tersebut pada mas Parlan. "Rumah saya dikampung"S" pak!, saya dagang keperumahan ini baru, soalnya dari sore hari ini dagangan saya agak sepi,jadi coba2 aja ngider keperumahan ini", ucap mas Parlan. "Apa dagangnya nggak siang hari aja gitu mas?". "Dagangnya aplusan pak!,kalau siang hari sepupu saya yang ngider pulangnya sore hari jam 3 lambatnya pukul 5 sore,lalu saya yang melanjutkan kembali sampai malam hari". "Ooh gitu", ucap satpam tersebut sambil manggut-manggut. "Terima kasih pak,atas infonya",ucap mas Parlan. "Sama-sama mas". "Mari pak!",ucap mas Parlan. "Hati-hati mas". Lalu mas Parlan pun kembali mendorong gerobak baksonya untuk kembali pulang.

Comments

Popular posts from this blog

Opor ayam kuning spesial

Sop tahu udang