PUISI KEHIDUPAN

" samedi "
Pada diam kulihat alam bertakbir
Bintang pergi bersembunyi rembulan padam dan matahari mengawali perjalanan,
Angin berhembus semilir engan mengerakkan daun, segan mengusik kekhusukan menyembah RAAB.
Duhai jiwa yang mengembara,
Berangkatlah meski merangkak kembali kearah awal
Dari mana memulai dan mengakhiri
Demikianlah kelana,
Jangan ingkar sebab tidak paham menentukan arah.
peta dan rambu sudah dibentang
Menuntun kearah pulang.
Terus berjalan, hanya terus melangkah, tertatih lalu merangkak bahkan merayap jangan berhenti.
Tidak ada batu melukai, tidak ada duri menusuk,
Karena luka dan duka hanya hiburan menemanimu disepanjang perjalanan.
Yogyakarta, 11 agustus 2019
Catatan kecil,
Untuk kita renungkan , tentang apa itu " memilih " ?
barangkali sebagai penumpang kita memang tidak ditugasi memilih jalan, percayakan saja pada pengemudi.
Barangkali " memilih " dibatasi ketika kaki melangkah menaiki bus atau kendaraan yang akan ditumpangi ketujuan mana ? Wallahualam bissawab, ALLAH MAHA BESAR dan manusia hanyalah hamba NYA.

Comments

Popular posts from this blog

Opor ayam kuning spesial

Sop tahu udang

Kuntilanak diperumahan kosong