DARAH SESAJEN 2

DARAH SESAJEN 2 ........ Pakdhe tak henti merapal mantra terdengar bergumam seperti kidung jawa kuno. Sesekali badannya yang gempal bergetar hebat. Peluh membanjiri wajahnya yang sangar walau udara malam terasa dingin. Cahaya merah melesat bak busur panah menembus kaca jendela dan ambyar..... Setelah membungkus benda yang ditangkapnya kemudian Pakdhe masuk ke dalam rumah di mana sesajen sudah disiapkan. Beberapa orang yang tadi ikut mengejar cahaya itu pun ikut masuk dan duduk mengelilingi sesajen. Anyir darah ayam bekisar dan cemani bercampur dengan asap candu. Mr Job tidak main-main soal ghoib. Apapun yang diminta Pakdhe untuk ritual pasti diiyakan termasuk candu tengkorak di tahun itu sebatang harganya 1jt dan butuh 4 candu. Kidung mantra terdengar dari mulut Pakdhe beberapa saat. Sementara tangannya mulai membuka lipatan kain kafan perlahan dan..... sebuah keris tanpa gagang sejengkal berwarna hitam kemerahan, angker. Dari benruk ukiran dan cahaya qodamnya sudah membuat bergidik. "Samber Nyawa", gumam Pakdhe sambil bergetar bibirnya. "Ini tidak main-main, harus di pindahkan beserta tempat di mana ia tinggal. Dia tadinya berada di kayu wuwungan rumah berarti rumah ini atapnya harus di bongkar dan kayunya di ganti", kata Pakdhe. Keesokan harinya datanglah bapak-bapak sudah lanjut usianya. Panggil dia pak Jarwo, seorang tukang kayu. Pak Jarwolah orang yang bertanggung jawab pembangunan rumah ibu iyom. Setelah dipersilakan duduk barulah pak Jarwo bercerita jujur bahwasanya betul kayu wuwungan itu berasal dari dia. Dia ambil kayu itu dari sebuah pohon yang tumbang. Dan keberadaan pohon itu tepat di pinggir pemakaman kuno yang mengarah ke sungai besar. "Pohon Saga", kata pak Jarwo. "Akar Pohon tua yang besar itu tak mampu bertahan saat terjadi erosi sungai musim hujan karena memang tumbuhnya tepat di pinggir sungai. Dari pohon itulah wuwungan ini di buat," ucapnya. "Hmmm... berarti kita harus hanyutkan wuwungan dan keris ini ke muara", sambung Pakdhe. "Yang jadi perhitungannya adalah waktu dan sesaji yang diminta. Bukan lain kalau mleset perhitungan makin runyam urusanya. " Mr. Job hanya manggut-manggut. Melalui hand phone ia hubungi sekretarisnya agar mengirim uang cash ke Indramayu. " Tolong disiapkan semua Pakdhe, sore ini saya akan ke Semarang. Nanti kapan waktunya tuk rombak rumah saya datang. Biarkan Daeng dan Rohim bersama Pakdhe di sini untuk bantu persiapan". Perintah mr. Job. Namanya daerah pesisir ada tamu dari luar daerah apalagi dari Jakarta pemuda - pemuda pasti berkumpul minta jatah rokok dan minuman. Tak masalah buat mr. Job, yang penting aman tidak ada keributan. Diambil hari Sabtu pon perombakan atap rumah dilaksanakan. Namun sayang jatuh korban saat penurunan kayu wuwungan satu orang tukang terpental. Saat Pakdhe memeriksa ternyata pemuda tukang itu belum junub setelah bergaul dengan istrinya. Sudah diwanti Pakdhe bahwa semua tukang harus mandi apalagi setelah berhubungan dengan istrinya. Patah tulang, itu judulnya buat tukang yang terpental. Secara zohir kayu itu terlihat biasa saja tidak ada yang aneh. Kayu persegi tebal 20cm memanjang, tampak biasa saja. Namun menurut Pakdhe, justru asal muasal kayu itulah kekuatan ghoib bersarang di dalamnya. Malamnya kayu itu akan dihanyutkan ke muara bersamaan dengan keris. Namun gagal. Kayu tak bisa dipindahkan ke truck. Berat seolah nempel ke bumi. Melihat kejadian itu Pakdhe memerintahkan untuk menutupi kayu tersebut dengan kain kafan. "Biarkan kayu itu di situ. kita cari hari lagi yang tepat", kata Pakdhe. "Setidaknya setelah seratus harinya Sri, ucapnya. Hampir tiap malam sudah seminggu lebih Bella masih diliputi rasa sedih. Bengkak matanya karena menangis hampir tiap hari. Sri adalah kakaknya dan jarak usia mereka memang tidak jauh hanya satu tahun. Mr Job berulang kali menghibur bahkan akan membawa Bella berlibur ke Bali untuk setidaknya mengurangi kesedihan Bella. Namun Pakdhe melarang Bella keluar kota sebelum urusan ghoib itu selesai. Jatinom, tempat kediaman Pakdhe ramai dengan anak buahnya mempersiapkan ritual untuk pengambilan benda ghoib. Warsito orang kepercayaan Pakdhe mendapat perintah untuk mempersiapkan sesaji. Bisikan Ghoib mengatakan bahwa Pakdhe harus mengambil sebuah batu merah yang berada di dalam perut ular siluman salah satu penghuni gua di daerah itu. Tidak main-main, 40 orang dikerahkan lengkap dengan sesaji, kepala kerbau. "Ini kita tidak memaksa, namun kita meminta. Agar supaya batu merah itu dimuntahkan. Yang ghoib harus kita lakukan dengan yang ghoib", ucap Pakdhe. Keempat puluh orang diam dan mengangguk. Malam Jumat legi ritual dilangsungkan. Tidak mudah membujuk meminta seekor ular siluman untuk memuntahkan batu merah dari dalam perutnya. Yang ada sebelas anak buah Pakdhe muntah darah masuk rumah sakit. Lambung, dada seperti terhantam benda keras. Dari hidung Pakdhe mengeluarkan darah saat duduknya mulai bergeser dengan sendirinya. Tubuhnya tersedot ke depan ke arah mulut gua. Sekuat tenaga Pakdhe bertahan. Bahunya kiri kanan dipegang anak buahnya sambil bersila. Begitupun anakbuah di belakang Pakdhe bahunya juga di pegang yang lain, seterusnya hingga 40 orang, sebelas mental muntah darah. Usaha yang keras, peluh bahkan darah mengalir dari hidung dan mulut. Al hasil mantra kidung yang di bacakan manjur. Dari arah depan keluar dari mulut gua seberkas cahaya merah kecil. Cahaya itu jatuh tepat di depan pangkuan Pakdhe. Sebuah batu bukan mustika tapi inilah qodam merah delima untuk mengalahkan qodam samber nyawa. Hanya meminjam dan harus dikembalikan tidak lebih dari tiga purnama, itu syaratnya dan Pakdhe menyetujii lewat bisikan ghoib saat adu kekuatan tadi. Dunia ghoib tidaklah murah. Mr Job harus kluar kocek lagi untuk anak buah Pakdhe, belum urusan rumah sakit. "Loh ini bukan mustika merah delima Pakdhe? khan sama di dalam gelas batu ini airnya berubah merah tembus tujuh gelas?" tanya mr. Job. "Ini qodam bosku. Jika mustika hanya ada satu di dunia dan hanya orang alim tertentu yang bisa mendapatkanya. Lahh.. saya ini apa?? Lihat janda montok saja masih gemetar kok, hahaha... ", ketawa nakal Pakdhe.... Dari jatinom berangkatlah rombongan Pakdhe ke Indramayu. Berbekal sebuah batu merah terbungkus kantong beludru merah beraroma cendana. Ada beberapa benda ghoib yang di bawa serta untuk jaga-jaga. Ada wesi kuning berupa jarum dalam kepompong emas. Ada sepasang keris bersarung lapis emas dan beberapa benda yang lain. Bagasi pun penuh persiapan sesaji, ada ayam hutan, ayam cemani. Darah-Darah ayam langka inilah sebagai tumbal persembahan. Berbeda dengan siang hari, Indramayu di tengah malam begitu dingin. Asap candu mengepul diantara darah ayam yang ada di dalam batok kelapa. Beberapa orang mengitari kayu wuwungan berselimut kafan. Nampan bertatakan kain putih yang di atasnya terbaring keris hitam kemerahan bertabur bunga rampai berada di atas kayu wuwungan. Pakdhe membuat semacam pagar melingkari kayu terbuat dari garam dan menir bercampur butiran kemenyan putih. Semua orang bersila diam di dalam lingkaran. Ada beberapa tetangga ikut menyaksikan dari jauh. Suasana mistis. Pakdhe membaca mantra, lalu menggeram dengan suara serak parau. Tangan kiri mengangkat toples kaca berisi air kelapa hijau dan batu merah. air kelapa itu memerah dan makin merah darah. Tiba-tiba keris itu berdiri memancar tipis cahaya merah gelap. Kayu wuwungan bergetar. Seiring tubuh pakdhe dan beberapa anak buanya ikut bergetar. Bahkan Warsito kepercayaan pakdhe tumbang berguling-guling seperti ayam cemani yang disembelih. Tak ada yang berani menolong, pakdhe pun makin hebat bergetar. "Claappp..." Cahaya merah bagai kilat kluar dari badan keris. Keris itu mengambang melayang dua jengkal. Tubuh pakdhe pun terdiam kemudian melakukan sembah seperti menyembah raja ke arah keris yang melayang itu. Toples masih memerah darah di depanya. Cukup lama keadaan itu hingga keris itu perlahan mulai turun kembali posisi semula. Pakdhe pun terhenyak letih. "Selesai", katanya. Malam itu juga kayu wuwungan dan keris diangkut menuju muara. Kayu dihanyutkan di muara daerah patrol. Sedang keris dihanyutkan di muara Ancol. Sengaja dipisah agar memudarkan kekuatan ghoib pada kayu. Sedang keris biar jadi rahasia siapa tuan penemunya nanti. Rumah ibu Inyom akhirnya dirombak total. Bahkan furnitur didatangkan langsung dari Jakarta. Bella dan mr job tinggal di apartmen. Rumah mr job di isi anaknya dari semarang. Namun bagaimanapun jodoh di tangan Tuhan. Bella ingin punya anak dan resmi jadi istri mr Job. Namun mr Job tidak mau. Akhirnya mereka pisah. Pakdhe beberapa tahun kemudian meninggal dengan cara aneh. Anak gadisnya yang sekolah perawat dengan biaya dari mr Job menemukan ayahnya meninggal di kamar semedi dengan posisi sungsang dipojok ruangan. Kabar yang di dengar oleh mr job bahwa batu merah itu sempat beberapa kali akan dijual, tidak dikembalikan ke asalnya. Sejak itu mr job gonta ganti pasangan kumpul kebo. Usahanya surut bahkan mengalami kebangkrutan. Dan belum lama mr Job dinyatakan positif covid. Kawan saudara dan kerabat saling mendoakan kesembuhannya. Berkat doa-doa ketulusan itulah mr Job kini sembuh dinyatakan negatif dan boleh pulang. Memang kita harus percaya dengan hal ghoib namun tidaklah kita harus bersekutu dengan jin, qodam, syeitan bahkan iblis. Kita hanya percaya dengan kekuatan Allah SWT. Kekuatan Tuhanlah yang harus kita pegang. Ini hanyalah sebuah cerita bila mana ada kesamaan nama tokoh, tempat diharap maklum. Semoga kita tidak menjadi golongan manusia musrik. wassalam...

Comments

Popular posts from this blog

Opor ayam kuning spesial

Sop tahu udang

Kuntilanak diperumahan kosong