Kisah misteri diantar mayat
Diantar Mayat
Kisah nyata / cerpen
Sumber : mas Yudi MM
Sopir jenazah bernama Bimo mendapat panggilan mengantar jenazah di sebuah daerah . Bimo pun pada hari menjelang isya berangkat kerumah duka.
Setelah sampai maka Bimo menunggu sebentar diruangan depan. Jenazah kemudian di masukan kedalam mobil ambulance.
Dalam hati si Bimo bertanya tanya, kenapa setelah jenazah dimasukan ke mobil para keluarga malah masuk kerumah duka dan bukanya ikut menghantar ke pemakaman.
Lima menit berselang, datanglah laki laki setengah baya mengetuk kaca pintu mobilnya si Bimo.
" Mas, sudah siap mari kita berangkat "" !! ucap laki laki tersebut.
Spontan Bimo kaget dan menjawab dengan jawaban.......
" Iya pak, tapi kenapa anggota keluarga gak pada ikut?? saya dengan siapa menghantarkan jenasah ini ke Pemakaman? jawab Bimo.
" Kamu dengan saya mas dan anak saya yang di belakang"!! ucap lelaki tersebut sambil masuk ke mobil duduk disamping Bimo.
Dengan rasa kaget Bimo menoleh bagian belakang ternyata sudah anak kecil berumur sepuluhan tahun. Timbul pertanyaan dalam hati Bimo darimana datangnya anak ini. Anak kecil itu hanya menunduk dan menangis terisak.
"Ayo mas, kita duluan !! nanti anggota keluarga yang lain menyusul " !! perintah lelaki tersebut.
" Baiklah pak, mari "!! tegas Bimo dan milau berangkat ke makam.
Perjalanan ke pemakaman pun di laju Bimo dengan hati hati, tidak ada percakapan di mobil itu dan sesekali Bimo menoleh kebelakang melihat anak kecil tadi, masih dengan ratapan tangisnya.
" Belok kanan mas!! ucap lelaki setngah baya yang mendampingi Bimo .
" Geh pak " !! jawab sibimo.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan akhirnya sampai di pemakaman. Dan berhentilah mobil jenasah di pintu makam.
"Mas tunggu disini. !! saya dan anak saya akan memeriksa kedalam persiapan pemakamanya ya mas,!!!
" Geh pak, monggo. !! jawab Bimo.
Dalam hati Bimo masih bertanya tanya kenapa dia merinding, di tengok di belakang hanya peti jenasah yang dilihat.
Dan setengah jam kemudian lelaki dan anaknya datang kembali menemui Bimo di mobil.
" Oh iya mas, sampean tunggu disini geh sebentar lagi jenasah akan ada yang
membawa kedalam, sambil menunggu anggota keluarga lain nya datang. !!
ujar
lelaki itu.
" Baik pak, !! jawab Bimo.
" Oh iya mas, kita belum kenalan "! Saya Darmo "! ucap lelaki itu tanpa berjabat tangan dan berada di luar mobil samping si Bimo.
" Saya Bimo Pak, !! jawab Bimo.
Kemudian lelaki dan anaknya masuk lagi ke area pemakaman.
Selang sepermpat jam datanglah 4 mobil kepemakaman yang tak lain adalah rombongan keluarga.
Seseorang kemudian mengetuk kaca mobil si Bimo.
" lho mas, kenapa mas tadi bernagkat duluan gak nunggu kami "?? dan sampean kok bisa tau pemakaman ini diantar sama siapa"?? tanya salah satu rombongan keluarga.
" Saya tadi diantar dengan satu Lelaki setengah baya dan satu anak kecil mas " !! Nama bapak tadi pak Darmo bilangnya "!! jawab si Bimo.
Sontak yang bertanya tadi diam membisu tanpa kata.
"Kenapa mas kok diam "?? tanya si Bimo penasran.
"Ah, gak apa apa mas, mas ikut prosesi pemakaman ya geh "!! jawab dan suruh anggota keluarga tersebut.
Bimo pun menjadi kaku ketika rombingan keluarga yang menuju makam membawa foto jenasah, foto tersebut adalah wajah dari pak Darmo.
Gemetar, takut, merinding, mencekam yang dirasakan Bimo.
" Mas, ayok kesana " !! ucap si anggota keluarga tadi.
" Itu foto bukanya Bapak yang mendampingi saya tadi mas" ?? tanya Bimo dengan gemetar.
"Benar mas, gak apa apa mas "!! jawab si anggota keluarga tadi.
"Terus anak kecil tadi siapa mas" ?? tanya Bimo dengan penuh ketakutan.
"Itu adalah Jony, anak pak Darmo yang telah meninggal tiga bulan lalu karena kecelakaan. "!! jawab anggota keluarga dengan meneteskan air mata.
Mendengar jawaban itu Bimo pun makin ngilu, kaku, gemetar.
" Ternyata yang mengantar jenasah tersebut adalah jenasahnya sendiri "!! Gumam Bimo dalam hati dan penuh ketakutan.
Setelah pemakaman selesai Bimo dan rombongan pun kembali pulang kerumahnya masing masing.
Dalam perjalanan Bimo yang seorang diri di bisiki dalam telinganya.
" Matur suwun mas " !!
Bergidiklah bulu kuduknya.
Sekian.
Comments
Post a Comment